Khatam Alfiyah, Imriti, dan Jurmiyah, Santri Akhir Pondok Pesantren Terpadu Al-Awwabin Sukses mengikuti Lailah Tahfiz 2024

Senin malam (5/2), agenda Lailah Tahfiz 2024 dan Tasmi’ Nazam telah selesai dilaksanakan –lebih sehari dari waktu yang sudah dijadwalkan sebelumnya, yaitu pada 27-28 Januari dan 3-4 Februari 2024–. Dibagi ke dalam dua kategori, kategori individu dan kelompok, seluruh santri kelas akhir dapat mengikuti pelaksanaan Lailah Tahfiz dan Tasmi’ dengan baik.

Pada pelaksanaan Lailah Tahfiz, di hadapan dewan juri, santri kelas 3 tsanawiyah atau santri tingkat marhalah wustha, menampilkan hafalan kitab matan Al-Ajurrumiyah dan nazam Al-‘Imrithi, sedangkan santri kelas 3 aliyah atau santri tingkat marhalah ulya, membawakan hafalan kitab matan Al-Ajurrumiyah dan nazam Al-Alfiyyah. Tidak hanya menampilkan hafalan yang mereka miliki, seluruh peserta juga menerima pertanyaan dari dewan juri, yaitu melanjutkan kaidah atau bait nazam yang disebutkan secara acak. Alhamdulillah, dari setiap tingkatan, beberapa santri telah mengkhatamkan hafalan kitab matan Al-Ajurrumiyah, nazam Al-‘Imrithi, dan nazam Al-Alfiyyah.

Berbeda dengan pelaksanaan Lailah Tahfiz, pada pelaksanaan Tasmi’ nazam Al-‘Imrithi dan Al-Alfiyyah , para santri yang sudah menyelesaikan hafalan mereka dan siap diujikan dari bait pertama hingga akhir, mendaftar dan mengikuti agenda Tasmi’. Alhamdulillah, pada Tasmi’ nazam Al-‘Imrithi terdapat 13 santri marhalah wustha dan ada empat santri yang mengikuti Tasmi’ nazam Al-Alfiyyah. Seluruh hafalan peserta disimak langsung oleh dua orang penguji dan disaksikan oleh seluruh santri.

Agenda Lailah Tahfiz dan Tasmi’ adalah sebuah wadah untuk menggalakkan santri menghafal. Senada dengan hal itu, Ustaz Nur Ardiansyah, S.S.I, selaku ketua panitia, menyatakan bahwa  menghafal merupakan sebuah sarana untuk melekatkan ilmu ke dalam jiwa, sehingga sudah sepatutnya seorang santri melalui proses ini dalam perjalanan ilmiahnya, walaupun di zaman modern ini banyak yang menganggap bahwa metode menghafal sudah kuno dan cukup digantikan dengan metode pemahaman.

Ustaz Nur juga mengutip ucapan Imam As-Syathibi dalam sebuah masterpiece-Nya yang berjudul Al-Muwafaqat, yang berbunyi

إن العلم كان في صدور الرجال، ثم انتقل إلى الكتب، وصارت مفاتحه بأيدي الرجال

“Sesungguhnya ilmu – pada awalnya – berada di akal para ulama (dengan proses menghafal), kemudian ia berpindah ke dalam buku-buku (menjadi sebuah tulisan), namun kuncinya tetap berada di tangan para ulama.”

Ustaz Nur juga melanjutkan bahwa para santri di Pesantren Al-Awwabin telah melalui dua metode tersebut dalam proses belajarnya, yaitu  menghafal dan memahami. Di samping mereka melalui proses menghafal, mereka juga memahami materi yang tertuang dalam kitab-kitab klasik yang menjadi landasan pemahaman terhadap agama Islam. Sehingga kedua metode ini tidak ditinggalkan dan tentunya hal ini senada dengan ucapan Imam As-Syathibi di atas.

Semoga seluruh santri Al-Awwabin senantiasa diberikan kemudahan dan keistikamahan menuntut ilmu, serta mendapatkan keberkahan dan manfaat dari ilmu yang dimiliki. Amin.

————————————————————–

Daftar Peserta Lailah Tahfiz 2024

https://drive.google.com/file/d/1P8nubxuGQA7a6TjzYQBbQ-ChjVQ95AGj/view

Dewan Juri Lailah Tahfiz Kategori Individu

A. Marhalah Ulya

  • Ust. Ahmad Hafidz Kamil, S.Ag.
  • Ust. H. M. Minnaturrahman, S.Ag.
  • Ust. Ahmad Sirojuddin, S.S.

B. Marhalah Wustho

  • Ust. Zaim Najibuddin Rahman, LC., M.Pd.
  • Ust. Lukman Margiyanto, S.H.

Dewan Juri Lailah Tahfiz Kategori Kelompok

A. Marhalah Ulya

  • Ust. Asep Jamaluddin, S.Ag.
  • Ust. M. Ikhsan Kamaluzaman, S.Pd.

B. Marhalah Wustho

  • Ust. M. Maula Rahman
  • Ust. Miftah Sururi

Dewan Penguji Tasmi’

A. Marhalah Ulya

  • Ust. Dzulhikam Masyfuqil Ibad, LC., S.S.I., M.H.
  • Ust. Asep Jamaluddin, S.Ag

B. Marhalah Wustho

  • 1. Ust. Ahmad Kholil
  • 2. Ust. Nur Akbaruddin Aziz

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *